BAHAYANYA BANYAK TERTAWA

๐Ÿ…ข๐Ÿ…˜๐Ÿ…ก๐Ÿ…๐Ÿ…œ๐Ÿ…๐Ÿ… - ๐Ÿ… ๐Ÿ…ž๐Ÿ…›๐Ÿ…‘๐Ÿ…ค - ๐Ÿ… ๐Ÿ…—๐Ÿ…™

Bercanda dan tertawa boleh-boleh saja, asalkan tidak dilakukan terus menerus dan menjadi kebiasaan hidupnya. Terlalu banyak tertawa akan membuat keras hati bahkan bisa mematikan hati. Hati sulit menerima kebenaran dan tersentuh dengan kebaikan dan kelembutan.

Rasulullah ๏ทบ bersabda,

ูˆูŽู„ูŽุง ุชููƒู’ุซูุฑู ุงู„ุถู‘ูŽุญููƒูŽุŒ ููŽุฅูู†ู‘ูŽ ูƒูŽุซู’ุฑูŽุฉูŽ ุงู„ุถู‘ูŽุญููƒู ุชูู…ููŠุชู ุงู„ู‚ูŽู„ู’ุจูŽ โœพ ุฑูˆุงู‡ ุงู„ุชุฑู…ุฐูŠ

Dan janganlah terlalu banyak tertawa. Sesungguhnya terlalu banyak tertawa dapat mematikan hati.

Kehidupan di dunia ini tidaklah disikapi dengan bercanda terus dan tertawa terus. Apalagi kehidupan di dunia ini hanya sementara dan merupakan tempat menanam bekal untuk kehidupan akhirat yang selamanya. Apakah bisa kita menanam bekal dengan terus-menerus bercanda dan tertawa? Bahkan jika kita memikirkan nasib kita yang belum pasti apakah masuk neraka atau surga, kita akan banyak menangis dan sedikit tertawa.

Nabi Muhammad ๏ทบ bersabda,

ุนูุฑูุถูŽุชู’ ุนูŽู„ูŽูŠู‘ูŽ ุงู„ู’ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉู ูˆูŽุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑู ููŽู„ูŽู…ู’ ุฃูŽุฑูŽ ูƒูŽุงู„ู’ูŠูŽูˆู’ู…ู ูููŠ ุงู„ู’ุฎูŽูŠู’ุฑู ูˆูŽุงู„ุดู‘ูŽุฑู‘ู ูˆูŽู„ูŽูˆู’ ุชูŽุนู’ู„ูŽู…ููˆู’ู†ูŽ ู…ูŽุง ุฃูŽุนู’ู„ูŽู…ู ู„ูŽุถูŽุญููƒู’ุชูู…ู’ ู‚ูŽู„ููŠู’ู„ุงู‹ ูˆูŽู„ูŽุจูŽูƒูŽูŠู’ุชูู…ู’ ูƒูŽุซููŠุฑู‹ุง ู‚ูŽุงู„ูŽ ููŽู…ูŽุง ุฃูŽุชูŽู‰ ุนูŽู„ูŽู‰ ุฃูŽุตู’ุญูŽุงุจู ุฑูŽุณููˆู’ู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ูŠูŽูˆู’ู…ูŒ ุฃูŽุดูŽุฏู‘ู ู…ูู†ู’ู‡ู ู‚ูŽุงู„ูŽ ุบูŽุทู‘ูŽูˆู’ุง ุฑูุกููˆู’ุณูŽู‡ูู…ู’ ูˆูŽู„ูŽู‡ูู…ู’ ุฎูŽู†ููŠู’ู†ูŒ โœพ ุฑูˆุงู‡ ู…ุณู„ู… ูขูฃูฅูฉ

Surga dan neraka ditampakkan kepadaku, maka aku tidak melihat tentang kebaikan dan keburukan seperti hari ini. Seandainya kamu mengetahui apa yang aku ketahui, kamu benar-benar akan sedikit tertawa dan banyak menangis.โ€ Anas bin Malik โ€“perawi hadits ini mengatakan, โ€œTidaklah ada satu hari pun yang lebih berat bagi para Sahabat selain hari itu. Mereka menutupi kepala mereka sambil menangis sesenggukan.โ€

Selain itu terlalu banyak bercanda juga bisa membuat seseorang hilang wibawanya. Pantas saja Umar bin Khatthab radhiallahu โ€˜anhu berkata,

ู‚ูŽุงู„ูŽ ุนูู…ูŽุฑู ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ู: ู…ูŽู†ู’ ูƒูŽุซูุฑูŽ ุถูŽุญููƒูู‡ู ู‚ูŽู„ู‘ูŽุชู’ ู‡ูŽูŠู’ุจูŽุชูู‡ูุŒ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ูƒูŽุซูุฑูŽ ู…ูุฒูŽุงุญูู‡ู ุงุณู’ุชูุฎููู‘ูŽ ุจูู‡ู. โœพ ุฑูˆุงู‡ ุงู„ุจูŠู‡ู‚ูŠ

Barangsiapa yang banyak tertawa, maka akan sedikit wibawanya. Barangsiapa yang banyak guraunya, maka dengannya dia akan rendah

Tertawa memang merupakan bagian dari kehidupan sosial manusia, tetapi jika berlebihan, hal itu dapat mengurangi kesan serius dan berwibawa seseorang. Dalam konteks ini, Umar mengingatkan bahwa seseorang yang sering tertawa terbahak-bahak mungkin akan dianggap kurang serius oleh orang lain, sehingga mereka mungkin tidak lagi menghormatinya dengan cara yang sama.

Secara keseluruhan, ini menekankan pentingnya menjaga keseimbangan dalam bersikap. Baik tertawa maupun bercanda adalah bagian dari kehidupan sosial, tetapi jika dilakukan secara berlebihan, bisa berdampak negatif pada pandangan orang lain terhadap kita. Umar mengajarkan agar kita selalu menjaga kewibawaan dan tidak terlalu sering bersikap yang bisa menurunkan kehormatan kita di mata orang lain.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 SUKSES DI BULAN RAMADHAN

8 JENIS TEMAN BERGAUL DAN PENGARUHNYA

Bahaya Lalai dari Shalat Subuh