TIDURNYA ORANG YANG BERPUASA

 
ⓢⓘⓡⓐⓜⓐⓝ-ⓠⓞⓛⓑⓤ-ⓠⓗⓙ

Sering kita dengar sebagian ustadz/mubaligh menyampaikan bahwa tidurnya orang yang puasa itu ibadah, sehingga dijadikan hujjah oleh sebagian orang untuk banyak tidur di bulan puasa. Bagaimana sih sebenarnya status haditsnya? Dan apakah tidurnya orang puasa itu ibadah atau dosa? 

Ketahuilah wahai saudaraku bahwa hadits yang menjadi pijakan adalah tidak shahih. 

صَمْتُ الصَّائِمِ تَسْبِيْحٌ, وَنَوْمُهُ عِبَادَةٌ ,وَدُعَاؤُهُ مُسْتَجَابٌ , وَعَمَلُهُ مُضَاعَفٌ

Diamnya orang yang puasa adalah tasbih, tidurnya adalah ibadah, doa'nya mustajab dan amalnya dilipatgandakan. 

Hadits ini derajatnya LEMAH SEKALI. Diriwayatkan ad-Dailami 2/253.
Sanad ini lemah sekali, sebab Rabi' bin Badr adalah seorang rawi yang ditinggalkan haditsnya. 

Diantara dampak negatif hadits ini adalah menjadikan sebagian orang malas dan banyak tidur di bulan puasa dengan alasan hadits ini.
 
Orang yang ketika bulan puasa tidur sepanjang hari, bagaimana hukumnya? Dan bagaimana juga kalau dia bangun untuk melakukan kewajiban lalu tidur lagi ?! 

Seorang yang tidur tetapi bangun menjalankan shalat secara berjama'ah kemudian tidur lagi dan seterusnya, hukum orang ini tidak berdosa (dan tidak batal puasanya ) hanya saja luput darinya kebaikan yang banyak, sebab orang yang berpuasa hendaknya menyibukkan dirinya dengan shalat, dzikir, doa, membaca Al-Qur'an dan sebagainya sehingga mengumpulkan beraneka macam ibadah pada dirinya. 

Maka jangan menghabiskan waktu puasa dengan banyak tidur, tetapi hendaknya bersemangat dalam ibadah. 

Namun, jangan difahami dari penjelasan di atas, bahwa orang yang sedang berpuasa tidak boleh tidur, itu pemahaman yang keliru, bahkan kalau seorang tidur sekedarnya dan meniatkan dengan tidurnya untuk istirahat, mengembalikan stamina tubuh, menyegarkan semangat ibadah, dan agar tidak ngantuk dalam shalat malam/tarawih maka dia telah melakukan ibadah dan diberi pahala atas niatnya, sebagaimana ucapan salah seorang sahabat Nabi:

أَمَّا أَنَا فَأَنَامُ وَأَقُوْمُ, وَأَرْجُوْ فِيْ نَوْمَتِيْ مَا أَرْجُوْ فِيْ قَوْمَتِيْ ✾ رواه البخاری ٤٠٨٦ ، ومسلم ١٧٣٣

Adapun saya, maka saya tidur dan bangun. Dan saya berharap dalam tidur saya (karena niat tidurnya adalah untuk semangat ibadah berikutnya) apa yang saya harapkan dalam bangun (shalat) saya.

Semoga bermanfaat.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

TARAWIH DIMASJID TAPI WITIRNYA DIRUMAH

5 SUKSES DI BULAN RAMADHAN

8 JENIS TEMAN BERGAUL DAN PENGARUHNYA