Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2024

MANQULKAH ILMU AGAMA ANDA

Gambar
Seseorang yang membaca dan memahami ayat-ayat Al-Quran atau Hadits-hadits Sunnah Nabi tanpa bimbingan guru via youtube/google berarti dia mereka-reka menurut logikanya sendiri maka pemahaman yang dia perolehpun berasal dari akal/fikiran atau pendapat/ro'yi sendiri. Mempelajari ilmu agama dengan pendapat (royi) sendiri tanpa guru walaupun pengertiannya benar sesuai tuntunan Nabi, hukumnya adalah salah dan diancam NERAKA. Coba perhatikan peringatan Nabi berikut ini: Dari jundab ibni abdallah Rasulullah ﷺ bersabda: “Barangsiapa berkata dalam Al-Quran dengan pendapatnya dan benar maka sungguh-sungguh dia salah”…al-hadits.  Dari ibni abas dari Nabi ﷺ bersabda: “Barang siapa mengatakan dalam Quran dengan pendapatnya atau dengan apa-apa yang mereka tidak tahu maka sebaiknya dia duduk ditempat duduknya dari api”.   Bagaikan air sumber pegunungan yang mengalir masuk ke sungai maka TIDAK BISA TIDAK, pasti tercemar oleh polutan dan kotoran sehingga tidak bi

DATANGNYA AJAL SETELAH SEMPURNANYA REZEKI

DATANGNYA AJAL SETELAH SEMPURNANYA REZEKI Dan para makhluk akan mati dengan ajal mereka, ketika telah habis (bagian) rezekinya dan terputus langkah hidupnya. Hal-hal yang perlu dijelaskan dalam pernyataan ini adalah: 1. Setiap makhluk akan mati/ binasa saat telah tiba ajalnya. 2. Tibanya ajal makhluk berarti telah sempurna rezeki untuknya. 3. Terputusnya langkah kehidupan dengan kematian. كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ✾ سورة ال عمران ١٨٥ ، الانبیاء ٣٥، العنكبوت ٥٧ Setiap jiwa pasti akan merasakan maut. وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ ✾ سورة الاعراف ٣٤ Setiap umat akan tiba ajalnya. Jika ajalnya telah tiba, tidaklah bisa dimundurkan walau sesaat, tidak juga dimajukan. Rasulullah ﷺ bersabda: هَذَا رَسُولُ رَبِّ الْعَالَمِينَ جِبْرِيلُ نَفَثَ فِي رَوْعِي أَنَّهُ لاَ تَمُوتُ نَفْسٌ حَتَّى تَسْتَكْمِلَ رِزْقَهَا ، وَإِنْ أَبْطَأَ عَلَيْهَا ، فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَجْمِلُوا فِي الطَّلَبِ ، وَلاَ يَحْمِلَنَّكُمُ اسْتِبْطَا

RASULULLAH ‎ﷺ ‏LEBIH MENGKHAWATIRKAN HAL INI DARIPADA FITNAH DAJJAL ‎

Gambar
Abu Said al-Khudri radhiyallahu anhu mengatakan, Rasulullah ﷺ keluar menjumpai kami ketika kami sedang memperbincangkan Masih ad-Dajjal. Rasulullah pun bersabda,  Maukah aku kabarkan kepada kalian sesuatu yang menurutku lebih aku khawatirkan menimpa kalian daripada fitnah al-Masih ad-Dajjal?” Kami menjawab, “Tentu wahai Rasulullah.” Rasulullah bersabda, Sesuatu tersebut adalah syirik khafi (yang sifatnya tersembunyi), (misalnya) ketika seseorang shalat, lalu dia memperbagus shalatnya karena ada orang lain yang melihatnya. Syirik khafi seperti yang di contohkan oleh Nabi ﷺ di atas merupakan perbuatan yang menunjukkan tidak adanya niat karena Allah dalam beramal.  Orang tersebut sengaja memperbagus shalatnya karena ada orang lain yang melihat dirinya.  Inilah perbuatan riya’. Mengapa riya’ lebih dikhawatirkan oleh Nabi ﷺ daripada fitnah Masih ad-Dajjal?  Hal ini karena: ❶ Riya’ bisa menimpa siapa saja, orang alim maupun orang jahil, orang yang thaat maupun orang yang suka ber