DATANGNYA AJAL SETELAH SEMPURNANYA REZEKI
DATANGNYA AJAL SETELAH SEMPURNANYA REZEKI
Dan para makhluk akan mati dengan ajal mereka, ketika telah habis (bagian) rezekinya dan terputus langkah hidupnya.
Hal-hal yang perlu dijelaskan dalam pernyataan ini adalah:
1. Setiap makhluk akan mati/ binasa saat telah tiba ajalnya.
2. Tibanya ajal makhluk berarti telah sempurna rezeki untuknya.
3. Terputusnya langkah kehidupan dengan kematian.
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ✾ سورة ال عمران ١٨٥ ، الانبیاء ٣٥، العنكبوت ٥٧
Setiap jiwa pasti akan merasakan maut.
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ ✾ سورة الاعراف ٣٤
Setiap umat akan tiba ajalnya. Jika ajalnya telah tiba, tidaklah bisa dimundurkan walau sesaat, tidak juga dimajukan.
Rasulullah ﷺ bersabda:
هَذَا رَسُولُ رَبِّ الْعَالَمِينَ جِبْرِيلُ نَفَثَ فِي رَوْعِي أَنَّهُ لاَ تَمُوتُ نَفْسٌ حَتَّى تَسْتَكْمِلَ رِزْقَهَا ، وَإِنْ أَبْطَأَ عَلَيْهَا ، فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَجْمِلُوا فِي الطَّلَبِ ، وَلاَ يَحْمِلَنَّكُمُ اسْتِبْطَاءُ الرِّزْقِ أَنْ تَأْخُذُوهُ بِمَعْصِيَةِ اللهِ فَإِنَّ اللَّهَ لاَ يُنَالُ مَا عِنْدَهُ إِلاَّ بِطَاعَتِهِ ✾ رواه البزار ٢٩١٤
Ini adalah utusan Tuhan semesta alam (Jibril) meniupkan pada jiwaku bahwasanya tidaklah suatu jiwa mati hingga disempurnakan rezekinya. Meski dilambatkan kedatangannya. Bertaqwalah kepada Allah dan perbaikilah dalam mencari (rezeki). Jangan sampai lambatnya kedatangan rezeki menyebabkan engkau melakukan kemaksiatan kepada Allah. Karena tidaklah (boleh) didapatkan (rezeki) yang ada di sisiNya kecuali dengan ketaatan kepadaNya.
لَا تَسْتَبْطِئُوا الرِّزْقَ، فَإِنَّهُ لَنْ يَمُوتَ الْعَبْدُ حَتَّى يَبْلُغَهُ آخِرُ رِزْقٍ هُوَ لَهُ، فَأَجْمِلُوا فِي الطَّلَبِ: أَخَذِ الْحَلَالِ، وَتَرَكِ الْحَرَامِ ✾ رواه ابن حبان
Janganlah menganggap lambat datangnya rezeki. Karena tidaklah seorang hamba meninggal hingga disampaikan kepadanya akhir rezeki untuknya. Maka perbaikilah dalam mencari (rezeki): mengambil yang halal dan meninggalkan yang haram.
Jika seseorang telah meninggal, akan terputus langkah kehidupannya. Dia tidak lagi bisa menambah kebaikan. Dia telah berpindah dari masa beramal (di dunia) menuju masa perhitungan atau pertanggungjawaban amal (di akhirat).
Telah terputus amalnya, kecuali 3 hal:
1. Ilmu yang bermanfaat, yang diajarkan dan disebarluaskan. Jika orang yang diajarkannya mengamalkan ilmu tersebut, maka dia akan mendapatkan aliran pahala meski telah meninggal dunia.
2. Anak shalih yang mendoakan dia atau memohonkan ampunan Allah untuknya.
3. Shodaqoh jariyah untuk kemaslahatan pelaksanaan ibadah atau ilmu agama Islam, atau hal-hal lain yang bisa terus diambil manfaatnya oleh makhluk hidup setelahnya.
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثٍ صَدَقَةٌ جَارِيَةٌ وَعِلْمٌ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٌ صَالِحٌ يَدْعُو لَهُ ✾ رواه مسلم ٣٠٨٤
Jika seseorang meninggal dunia, terputuslah amalannya kecuali 3 hal:
👉 hodaqoh jariyah,
👉 ilmu yang bermanfaat,
👉 dan anak sholeh yang mendoakannya.
اللّٰهُمَّ إِنِّي ضَعِيْفٌ فَقَوِّنِی وَإِنِّی ذَلِيْلٌ فَأَعِزَّنِی وَإِنِّی فَقِيْرٌ فَارْزُقْنِی وَاكْفِنِی بِحَلَالِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَاَغْنِنِی بِفَضْلِكَ عَنْ مَنْ سِوَاكَ
Ya Allah sesungguhnya kami adalah orang yang lemah maka berilah kami kekuatan , sesungguhnya kami adalah orang yang hina maka berilah kami kemuliyaan/muliyakanlah kami, sesungguhnya kami adalah orang yang fakir maka berilah kami rizki dan cukupilah kami dengan sesuatu yang engkau halalkan jauh dari yang engkau haramkan, dan cukupilah kami dengan kefadholanmu jauh dari selainmu ( berilah kami kecukupan agar kamia tidak membutuhkan pada selainmu)
يَارَزَّاقُ يَاوَهَّابُ يَاغَنِيُّ يَامُغْنِی اَغْنِنِی بِحَلَالِكَ عَنْ حَرَامِكَ
Wahai dzat yang memberi rizki, wahai dzat yang maha pemberi, wahai dzat yang maha kaya raya, wahai dzat yang memberi kekayaan, berilah kami kekayaan dengan kehalalanmu jauh dari keharamanmu.
Komentar
Posting Komentar