Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2023

JANJI ADALAH HUTANG

Gambar
Sebagian orang sangat mudah membuat janji, namun mudah pula menyelisihi janji yang dibuatnya dan tidak mau berusaha menepati janjinya. Tindakan semacam ini termasuk dosa lisan, dan merupakan salah satu tanda kemunafikan ?. Diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi ﷺ bersabda : Tanda orang munafik itu ada tiga, ● jika berbicara berdusta;  ● jika berjanji maka tidak menepati; dan  ● jika diberi amanah, dia berkhianat. Dalam hadits di atas, Nabi ﷺ menggunakan diksi “ayat” (tanda). Dalam bahasa Arab, “ayat” adalah tanda yang tidak mungkin meleset, berbeda dengan “alamat” (yang juga memiliki makna “tanda” dalam bahasa Indonesia) yang bisa jadi meleset. Sehingga dapat dipahami dari hadits di atas, bahwa siapa saja yang memiliki tiga karakter di atas, maka bisa dipastikan bahwa terdapat cabang kemunafikan dalam dirinya. Hal ini juga dikuatkan oleh hadits yang diriwayatkan dari sahabat ‘Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhu, Nabi ﷺ bersabda,

SIBUK NGURUSI AIB ORANG LAIN 😄

Gambar
Membicarakan aib itu -bagi sebagian orang- memang mengasyikan.. Seringkali dalam keadaan sadar namun kadangkala tidak tahu dia sudah terjatuh didalamnya.. Maka kenali ghibah itu apa.. Nabi ﷺ menjelaskan definisi ghibah: Seorang sahabat lantas bertanya, “Bagaimana pendapatmu wahai Nabi, apabila yang aku ceritakan itu benar ada pada saudaraku (sesuai dengan faktanya)..?” Namun jika ternyata yang kamu ceritakan itu tidak sesuai dengan faktanya, berarti kamu telah mengadakan kedustaan (memfitnah) atasnya.. Lebih baik kita sibuk mengurusi aib diri sendiri daripada larut membicarakan kesalahan orang lain... Apalagi jika ternyata cerita itu tidak benar maka terjatuh pada perkara dusta.. Sesungguhnya ghibah itu diharamkan bagi orang yang mendengarkan dan menyetujuinya, sebagaimana diharamkan bagi orang yang berghibah. 👉 Sarapan pagi sudah.. Makan siang sudah, makan sore juga sudah.. 👉 Berarti sudah kenyang kan? 👉 Maka jangan ditambah dengan menyantap dagi

KISAH NABI NUH DAN QAUMNYA

Gambar
Dahulu ada beberapa orang shalih bernama Wad, Suwa’, Yaghuts, Ya’uq, dan Nasr yang dicintai oleh masyarakat. Ketika mereka wafat, maka masyarakat merasa sedih karena kehilangan mereka, saat itulah setan memanfaatkan kesedihan itu dengan membisikkan mereka agar membuatkan patung-patung dengan nama-nama mereka untuk mengenang mereka. Akhirnya, masyarakat pun melakukannya. Dia (Ibnu Abbas) berkata, “Ini adalah nama-nama orang Shalih dari kaum Nabi Nuh. Ketika mereka wafat, setan membisikkan kepada kaum mereka untuk mendirikan berhala pada majelis mereka dan menamakannya dengan nama-nama mereka. Waktu pun berlalu, namun patung-patung itu belum disembah sampai mereka yang membuat patung-patung itu meninggal dan datanglah anak cucu mereka dan ilmu telah tiada, yang kemudian disesatkan oleh setan. Setan menjadikan mereka menganggap bahwa patung-patung itu adalah sesembahan mereka Mereka pun menyembah patung-patung itu dan mulai saat itu tersebarlah kesyirikkan di tengah-tengah

KISAH IFKI

Gambar
Dari Ibnu Syihab dia berkata; Telah mengabarkan kepadaku 'Urwah bin Az Zubair dan Sa'id bin Al Musayyab dan 'Alqamah bin Waqqash dan 'Ubaidullah bin 'Abdullah bin 'Utbah bin Mas'ud dari cerita 'Aisyah radhiyallahu 'anha istri Nabi ﷺ, tatkala orang yang memfitnahnya menyebarkan ghosip tentangnya dengan segala yang mereka katakana, Allah menjelaskan akan terbebasnya dirinya dari tuduhan tersebut.  Sekelompok orang menceritakan tentangku sehimpunan-sehimpunan, sebagian mereka menerima cerita kejadian tersebut dari sebagian yang lain, sehingga kisah tersebut seolah-olah menjadi kuat, hingga saya hafal perkataan dari setiap yang mereka ceritakan kepadaku dan sebagian cerita membenarkan yang lain.  Dari Urwah ia menceritakan kepadaku dari Aisyah istri Nabi ﷺ berkata; bahwa apabila Rasulullah ﷺ hendak berpergian, beliau mengundi di antara isteri-isterinya. Barang siapa yang keluar undiannya, dialah yang ikut pergi bersam