BAHAYANYA LISAN
Abu Isa berkata; Ini adalah hadits shahih gharib. Abdullah bin Idris adalah Ibnu Yazid bin Abdurrahman Al Audi.
Takwa kepada Allah Ta’ala, secara umum dimaknai sebagai upaya seorang hanba untuk menjalankan semua perkara yang diperintahkan oleh Allah dan meninggalkan semua larangan yang dilarang oleh-Nya.
Sementara perkara kedua yang banyak memasukkan seseorang ke dalam surga adalah akhlak yang baik. Akhlak dimaknai sebagai tolok ukur kesempurnaan iman seorang hamba sebagaimana disabdakan Rasulullah ﷺ “Orang mukmin yang paling sempurna imannya ialah yang terbaik akhlaknya.”
Adapun dua perkara yang banyak menyebabkan manusia masuk ke dalam neraka adalah mulut dan kemaluan. Makna dari mulut di sini adalah lisan atau ucapan yang sesungguhnya manusia seringkali berbicara tanpa peduli kalau hal tersebut akan menyebabkan dia masuk ke dalam neraka.
Aktifitas lidah itu tidak melelahkan, maka sering didapatkan orang banyak bicara sesuatu yang membahayakan dirinya, seperti ghibah, namimah, melaknat, mencela, dan mencaci, akan tetapi ia tidak menyadari hal itu, sehingga ia memperoleh dosa yang banyak karena perbuatannya itu.
Adapun farj (kemaluan) maksudnya di sini adalah zina, dan lebih keji dari itu adalah liwath (homo seksual). Hal yang demikian itu banyak menjerumuskan manusia karena seringkali embuat mereka terbuai, sedikit demi sedikit hingga mereka terjerumus pada kemaksiatan dan mereka tidak menyadarinya.
Juga hadits Rasulullah ﷺ berikut ketika berbicara dengan Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu,
Maukah kuberitahukan kepadamu tentang kunci semua perkara itu?” Jawabku: “Iya, wahai Rasulullah.” Maka beliau memegang lidahnya dan bersabda, “Jagalah ini”. Aku bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah kami dituntut (disiksa) karena apa yang kami katakan?” Maka beliau bersabda, “Celaka engkau. Tidaklah manusia itu disunggkurkan ke dalam neraka di atas muka atau hidung mereka melainkan karena hasil ucapan lisan mereka?"Hendaklah seseorang berpikir dulu sebelum berbicara. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda,
Sesungguhnya seseorang berbicara dengan suatu kalimat yang dia anggap itu tidaklah mengapa, padahal dia akan dilemparkan di neraka sejauh 70 tahun perjalanan karenanya.Rasulullah ﷺ juga bersabda,
Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka berkatalah yang baik dan jika tidak maka diamlah.Satu lagi yang harus diingat.. tulisan nyinyir kita dengan #nomention ataupun di #mention. Itu juga bagian dari lisan. Dan bersiaplah untuk mempertanggung jawabkan nya kelak..
Komentar
Posting Komentar