SHALAT ADALAH IBADAH YANG PALING PENTING MAKA PERHATIKANLAH KUALITAS SHALAT-MU.

Peringatan sangat keras dari Rasulullah ﷺ untuk kita semuanya yang shalatnya masih "asal-asalan" atau "yang penting shalat" tanpa memperhatikan tuma'ninah dan kekhusyu'annya, baik dalam gerakan maupun bacaannya sehingga terlihat terburu-buru..

🅢🅘🅡🅐🅜🅐🅝 - 🅠🅞🅛🅑🅤 - 🅠🅗🅙.

Sesungguhnya, ada seseorang yang shalat selama 60 tahun, namun tidak diterima (oleh Allah) amalan shalatnya selama itu walau satu shalatpun. Boleh jadi (sebabnya) dia sempurnakan ruku’nya tetapi sujudnya kurang sempurna, demikian pula sebaliknya.

Betapa ruginya, karena kelak amal yang dihisab pertama kali adalah shalat, jika baik shalatnya maka baik pula amal yang lain, sebaliknya, jika buruk shalatnya, maka buruk pula amal yang lainnya..

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah ﷺ bersabda:

Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya. Maka, jika shalatnya baik, sungguh dia telah beruntung dan berhasil. Dan jika shalatnya rusak, sungguh dia telah gagal dan rugi. Jika berkurang sedikit dari shalat wajibnya, maka Allah azza wajalla berfirman, ‘Lihatlah apakah hamba-Ku memiliki shalat sunnah.’ Maka disempurnakanlah apa yang kurang dari shalat wajibnya. Kemudian begitu pula dengan seluruh amalnya.


Maka mari perbaiki shalat kita dari sekarang, sebelum semuanya terlambat.

Adapun usaha agar bisa khusyu' dan thuma'ninah dalam mengerjakan shalat diantaranya :

1. Memperbanyak jumlah hitungan bacaan dalam shalat , misalnya ketika ruku' membaca سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ Paling sedikit tiga kali, Begitu pula ketika sujud membaca سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأََعْلَی Paling sedikit tiga kali

Dari Ibnu Mas'ud bahwa Nabi ﷺ bersabda: "Jika salah seorang dari kalian rukuk lalu mengucapkan dalam rukuknya; SUBHAANA RABBIAL ADHIIM (Maha Suci Tuhanku yang Maha Agung) tiga kali maka rukuknya telah sempurna. Dan itu adalah yang minimal.

Kemudian ketika sujud mengucapkan; SUBHAANA RABBIAL A'LA (Maha Suci Tuhanku yang Maha Tinggi) tiga kali maka rukuknya telah sempurna. Dan itu adalah yang minimal.

Hadits ini diamalkan oleh para ahli ilmu, bahwa mereka menyukai agar seseorang tidak mengurangi dalam membaca tasbih dalam rukuk dan sujudnya. Dan telah diriwayatkan dari Abdullah bin Al Mubarak, dia berkata; "Aku lebih suka bagi imam untuk bertasbih lima kali agar orang yang berada di belakangnya (makmum) sempat membaca tasbih tiga kali. Ishaq bin Ibrahim juga berpendapat seperti ini."

2. Membaca bacaan-bacaan shalat dengan pelan-pelan , fashih, dan menghayati maknanya sehingga mendapatkan kekhusyu'an dan manisnya munajat dengan Allah.

Dari Al Bayadhi, bahwa Rasulullah ﷺ menemui orang-orang ketika mereka sedang shalat. Mereka mengeraskan bacaan di dalamnya, maka beliau bersabda: "Sesungguhnya orang yang shalat itu sedang bermunajat / berbisik kepada Rabbnya, maka hendaklah dia melihat (berhati-hati atau meneliti) dengan sesuatu yang dia bisikkan kepada tuhannya. Janganlah sebagian dari kalian mengeraskan bacaan Al-Qur'an atas sebagian yang lain!"

3. Merasa dan menghayati bahwa dirinya sedang mendekat dan menghadap kepada Allah serta semua munajatnya di dengarkan oleh Allah dan seluruh gerakannya dilihat oleh Allah

Nb : Selalu mengingat-ingat bahwa shalat tanpa thuma'ninah hukumnya batal seperti tidak shalat, sehingga merasa bahwa usahanya mempersungguh menjaga shalat akan sia-sia jika tidak thuma'ninah.

Mudah-mudahan Allah pareng manfaat dan barokah.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

TARAWIH DIMASJID TAPI WITIRNYA DIRUMAH

5 SUKSES DI BULAN RAMADHAN

8 JENIS TEMAN BERGAUL DAN PENGARUHNYA