KISAH NABI HUD AS.


Nabi Hud as adalah keturunan Sam bin Nuh (cucu Nabi Nuh). Beliau diutus Allah untuk berdakwah kepada kaum 'Ad, suatu kaum yang bertempat tinggal di Al-Ahqaf sebelah utara Hadramaut di negeri Yaman.

Nabi Hud menyeru kaumnya untuk menyembah Allah, dan meninggalkan agama berhala, serta melarang menganiaya sesama manusia. Nabi Hud as. diutus kepada kaum 'Ad, mereka termasyhur karena tubuhnya besar-besar dan kuat. Mereka mempunyai kebuh-kebun yang luas, hasil bumi yang berlipat ganda banyaknya. Dengan kekayaan yang melimpah, mereka dapat membuat rumah dan istana yang indah, untuk tempat tinggal mereka masing-masing.

Karena kebahagiaan hidup yang berlimpah, mereka lupa akan asal usulnya, mereka tidak tahu dari mana asalnya segala nikmat dan rahmat yang berlimpah itu. Kepada batu-batu mereka berterima kasih atas semua nikmat dan rahmat itu, dan kepada batu pula mereka meminta pertolongan bila ditimpa kesusahan dalam hidup dan penghidupan. Agar mereka tidak sesat, Nabi Hud menyeru kaumnya agar menyembah Allah swt., bukan berhala yang mereka buat sendiri. Sebagaimana diterangkan dalam Al-Qur'an:
Nabi Hud as. menyatakan bahwa dia tidak meminta imbalan atas seruannya:
Dalam ayat selanjutnya, Nabi Hud menyeru kaumnya:
Ajakan dan seruan Nabi Hud as. itu dijawab oleh kaumnya:
Seruan Nabi Hud tidak mereka pedulikan, bahkan sebaliknya, Nabi Hud diejek dan diancam. Sebagaimana firman Allah:
Demikian dialog yang terjadi antara Nabi Hud dengan kaumnya. Mereka tetap tidak mau menerima ajakan Nabi Hud as. Namun Nabi Nabi Hud as terus mengajak mereka, bagaimanapun sambutan yang diperoleh dari mereka yang ingkar itu. Demikian dalam waktu ke waktu, tahun ke tahun, beratus-ratus tahun lamanya, hanya sedikit sekali (dalam sebuah keterangan hanya 17 orang) yang menerima ajakan Nabi Hud as.

Memang mereka benar-benar tidak mau beriman, mereka tidak mau berhenti berbuat durhaka dan jahat, mereka hanya berbuat apa yang mereka kehendaki belaka dengan tidak menghiraukan siapa saja. Sifat takabur mereka sudah demikian hebatnya, sehingga tidak dapat diubah oleh siapa pun juga. Sehingga Allah menurunkan adzab nya pada kali yang pertama, negeri Ahqof dilanda kemarau panjang.

Saat kaum 'Ad merasa cemas, Nabi Hud as. mengingatkan mereka bahwa kekeringan itu merupakan awal adzab Allah swt. Namun kaum 'Ad tetap tidak mempercayainya. Lalu datang adzab kedua berupa gumpalan awan hitam tebal. Kaum 'Ad mengira bahwa hujan akan segera turun membasahi bumi yang telah lama kering, menyirami tanam-tanaman, memberi minum kepada binatang-binatang ternak.

Nabi Hud berkata kepada mereka, "Itu bukan awan rahmat, tetapi awan yang membawa angin Samun (angin yang dingin dan kencang) yang akan menewaskan kamu sekalian, angin yang penuh dengan adzab siksa yang sepedih-pedihnya."

Kemudian angin bertiup luar biasa dahsyatnya. Binatang-binatang ternak yang sedang berkeliaran di padang rumput berhamburan di terbangkan oleh angin. Mereka ketakutan lari tunggang langgang masuk rumah masing-masing. Tujuh malam delapan hari lamanya, angin Samun itu bertiup sehebat-hebatnya. Jangankan manusia atau binatang, batu-batuan dan gunung-gunung pun hancur musnah disapu angin yang sangat dahsyat. Demikianlah jadinya manusia kuat yang takabur itu. Kecuali Nabi Hud dan kaumnya yang beriman sebanyak 17 orang yang di perintahkan oleh Allah untuk menyelamatkan diri ke Hadramaut, mereka selamat dari siksa Allah itu, sebagaimana firman Allah:
Sedangkan kaum 'Ad, mereka telah dibinasakan dengan angin topan yang sangat dingin, Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam delapam hari terus-menerus, maka kamu melihat kaum Ad pada waktu itu mati bergelimpangan seperti batang-batang pohon kurma yang telah kosong (lapuk). Maká adakah kamu melihat seorang pun yang masih tersisa di antara mereka?"

Setelah terjadi peristiwa itu Nabi Hud as. dan kaumnya yang beriman tetap tinggal di Hadramaut sampai usia 472 tahun dan wafat di sana.

KESIMPULAN DAN IKHTISAR RIWAYAT NABI HUD AS.

1. Nabi Hud as. adalah cucu Nabi Nuh as. yang diutus Allah kepada kaumnya yang bernama 'Ad. 

2. Bangsa Ad adalah bangsa yang kokoh, kuat, mahir membuat benteng dan bangunan yang indah, namun sayang mereka bertuhankan berhala.

3. Kaum 'Ad yang takabur dan sombong ini, dihancurkan Allah dan Allah menggantikan mereka dengan bangsa yang baru. 

4. Kaum 'Ad diadzab oleh Allah dengan angin yang dahsyat selama tujuh malam delapan hari, dan akhirnya mereka mati bergelimpangan seperti pohon-pohon yang ditumbangkan. 

5. Pengikut Nabi Hud yang beriman, senantiasa dilindungi Allah dari malapetaka yang hebat. 

6. Sebelum adzab yang dahsyat dari Allah turun menghancurkan kaumnya yang durhaka, Nabi Hud as. dan kaumnya yang beriman diperintahkan menyelamatkan diri (hijrah) ke Hadramaut dan tinggal di sana sampai akhir hayatnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TARAWIH DIMASJID TAPI WITIRNYA DIRUMAH

5 SUKSES DI BULAN RAMADHAN

8 JENIS TEMAN BERGAUL DAN PENGARUHNYA