JAGA NIATMU AGAR AMALMU TIDAK SIA-SIA

Jangan hanya terpesona dengan besar kecilnya amal perbuatan ...

Allah berfirman,

وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاء وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ ✾ سورة البینة ٥

Tidakkah mereka diperintah kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat, dan yang demikian itulah agama yang lurus.

Allah mengingatkan karena dengan niat yang salah, amalan yang besar sekalipun bisa jadi hanya seperti debu yang beterbangan. sebagaimana firman-nya:

وَقَدِمۡنَاۤ إِلَىٰ مَا عَمِلُوا۟ مِنۡ عَمَلࣲ فَجَعَلۡنَـٰهُ هَبَاۤءࣰ مَّنثُورًا ✾ سورة الفرقان ٢٣

(Ingatlah pada hari kiamat nanti) akan kami perlihatkan segala amal yang mereka kerjakan, lalu kami jadikan amal itu bagaikan debu yang beterbangan.

Yang terpenting bukanlah banyaknya amalan, akan tetapi yang terpenting adalah amal manakah yang dilakukan dengan niat hanya mengharap pahala dari Allah.

Karena betapa banyak amalan yang terlihat kecil tetapi mendapatkan pahala yang besar karena sebab niat yang benar dan murni karena Allah, Dan betapa banyak amalan yang besar menjadi sedikit  pahalanya bahkan tidak mendapatkan pahala sama sekali karena niat yang salah.

Dengan niat yang benar (murni karna Allah), amalan yang sederhana bisa menghasilkan pahala yang besar. Seperti para sahabat Nabi ﷺ. Pahala amal mereka lebih besar daripada amal yang kita lakukan, meskipun amal kita lebih banyak dan lebih besar secara dzahir. Dimisalkan emas sebesar gunung Uhud yang kita infakkan, tidak bisa menyamai pahala satu mud bahkan setengah mud emas yang para sahabat infakkan.

Rasulullahu ﷺ bersabda,

لَا تَسُبُّوا أَصْحَابِي فَلَوْ أَنَّ أَحَدَكُمْ أَنْفَقَ مِثْلَ أُحُدٍ ذَهَبًا مَا بَلَغَ مُدَّ أَحَدِهِمْ وَلَا نَصِيفَهُ ✾ رواه البخاري ، كِتَابٌ : فَضَائِلُ أَصْحَابِ النَّبِيِّ ٣٦٧٣

Janganlah kalian mencela sahabat-sahabatku. Seandainya salah seorang dari kalian berinfaq emas semisal Gunung Uhud, tidak akan menyamai satu mud (infaq) salah seorang dari mereka dan tidak pula setengahnya. (1 mud = 6.5 Ons)

Oleh karena itu, yang dinilai oleh Allah bukanlah banyaknya amal semata, tetapi siapa yang paling baik amalanya yaitu paling murni niatnya dan paling baik/sempurna dalam mengerjakannya.

قال ابن المبارك رحمه الله: رُبَّ عَمَلٍ صَغِيرٍ تُعَظِّمُهُ النِّيَّةُ ، وَرُبَّ عَمَلٍ كَبِيرٍ تُصَغِّرُهُ النِّيَّةُ

Berkata Imam Ibnul Mubarak : Betapa banyak amal yang  kecil menjadi besar pahalanya karena niat, dan betapa banyak amalan yang besar menjadi sedikit pahalanya juga karena niat.

Mudah-mudahan Allah selalu menjaga hati kita untuk bisa selalu niat mukhlis karna Allah.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

TARAWIH DIMASJID TAPI WITIRNYA DIRUMAH

5 SUKSES DI BULAN RAMADHAN

8 JENIS TEMAN BERGAUL DAN PENGARUHNYA