Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2021

PUASA TIGA HARI SETIAP BULAN/PUASA AYYAMUL BIDH

Gambar
PUASA TIGA HARI SETIAP BULAN/PUASA AYYAMUL BIDH ⓢⓘⓡⓐⓜⓐⓝ ⓠⓞⓛⓑⓤ ⓠⓗⓙ Kita disunnahkan berpuasa dalam sebulan minimal tiga kali. Dan yang lebih utama adalah melakukan puasa pada ayyamul bidh, yaitu pada hari ke-13, 14, dan 15 dari bulan Hijriyah (Qomariyah). Puasa tersebut disebut ayyamul bidh (hari putih) karena pada malam-malam tersebut bersinar bulan purnama dengan sinar rembulannya yang putih. Berikut dalil puasa ayyamul bidh. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, أَوْصَانِى خَلِيلِى بِثَلاَثٍ لاَ أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ صَوْمِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَصَلاَةِ الضُّحَى ، وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ ✾ رواه البخاري ، بَابُ التَّهَجُّدِ بِاللَّيْلِ ، بَابُ صَلَاةُ الضُّحَى فِي الْحَضَرِ ، ١١٧٨ Kekasihku (yaitu Rasulullah ﷺ) mewasiatkan padaku tiga nasehat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati: 1- berpuasa tiga hari setiap bulannya, 2- mengerjakan shalat Dhuha, 3- mengerjakan shalat witir sebelum tidur. Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, Rasu

BERTAUBATLAH MUMPUNG MASIH ADA KESEMPATAN DAN PINTU TAUBAT MASIH TERBUKA

Gambar
                ⓢⓘⓡⓐⓜⓐⓝ ⓠⓞⓛⓑⓤ ⓠⓗⓙ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ كَانَ فِي بَنِي إِسْرَائِيلَ رَجُلٌ قَتَلَ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ إِنْسَانًا  Dari Abu Sa'id Al Khudri radhiyallahu 'anhu dari Nabi ﷺ bersabda: "Ada seorang dari kalangan Bani Isra'il yang telah membunuh sembilan puluh sembilan orang manusia  ثُمَّ خَرَجَ يَسْأَلُ فَأَتَى رَاهِبًا فَسَأَلَهُ ، فَقَالَ لَهُ هَلْ مِنْ تَوْبَةٍ , قَالَ لَا فَقَتَلَهُ  kemudian dia pergi untuk bertanya (tentang peluang ampunan). Maka dia menemui seorang rahib dan bertanya kepadanya; "Apakah ada pintu taubat buatku'. Rahib itu menjawab; "Tidak ada". Maka orang ini membunuh rahib tersebut.  فَجَعَلَ يَسْأَلُ فَقَالَ لَهُ رَجُلٌ ائْتِ قَرْيَةَ كَذَا وَكَذَا  Kemudian dia bertanya lagi lalu ada seorang laki-laki yang berkata kepadanya; "Datangilah desa ani".  فَأَدْرَكَهُ الْمَوْتُ فَنَاءَ بِصَدْرِهِ نَحْوَهَا  Ke

JANGAN MENYELISIHI AL-QUR'AN & AL-HADIST

Gambar
JANGAN MENYELISIHI AL-QUR'AN & AL-HADIST ⓢⓘⓡⓐⓜⓐⓝ ⓠⓞⓛⓑⓤ ⓠⓗⓙ Ketahuilah, ibadah bukanlah produk akal atau perasaan manusia.  Ibadah merupakan sesuatu yang diridhai Allah, dan kita tidak akan mengetahui apa yang diridhai Allah kecuali setelah kita mempelajari Al-Qur'an dan Al- Hadist. Tidak ada dalam kamus ibadah sesorang melaksanakan sesuatu karena menganggap ini baik, padahal Rasulullah ﷺ tidak pernah mencontohkannya. Ibadah yang kita lakukan tidaklah cukup dengan bermodal semangat saja atau dibangun dengan sangkaan baik kita. Bagaimanapun sangkaan baik kita terhadap amalan yang kita lakukan,akan tetapi apabila amalan tersebut tidak sesuai dengan tuntunan dan contoh dari Nabi ﷺ, bukannya pahala yang diraih melainkan adzab yang akan diperoleh. Simak kisah indah dari Sa'id ibnul Musayyab rahimahullah berikut ini : عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيِّبِ أَنَّهُ رَأَى رَجُلًا يُصَلِّي بَعْدَ طُلُوعِ الْفَجْرِ أَكْثَرَ مِنْ رَكْعَتَيْنِ يُكْثِرُ فِيهَا الرُّكُوعَ، وَالسُّ

MENCARI ILMU ITU WAJIB

Gambar
                          Mencari ilmu itu wajib طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَيْنَا قـال رسول الله صـلى الله عليه وسـلَم ( طَلَبُ العِلْمِ فَـرِيْضَةٌ عَلَى كُـلِّ مُسْلِمٍ ✾ رواه ابن ماجة)  Menuntut ilmu itu hukumnya wajib bagi kita sebagaimana Nabi Muhammad saw. bersabda: ”Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim”.  وَوُجُوْبُ طَلَبِ العِـلْمِ كـَافَّةً لِلرَّجُلِ وَالنِّسَـاءِ , لِلصَّغِيْرِ وَالْكَبِيْرِ حَتَّى قَالَ صـلى الله عليه وسـلَم ( أُطْلُبِ العِلْمَ مِنَ المَهْدِ اِلَى الَّلحْـدِ )  Dan kewajiban menututnya itu berlaku kepada semua orang baik laki-laki ataupun perempuan, anak kecil ataupun orang dewasa. Sampai Nabi mengatakan;” tuntutlah ilmu dari semenjak di buaian sampai liang lahat”.  كُنْ عَـالِمًـا وَلَا تَكُنْ جَـاهِلًا لِأَنَّ اللهَ تعـلى فَضَّلَ عِبَـادَهُ العَـالِمَ عَلىَ الجَـاهِلِ ,كَمَـا قال تعـالى فيِ كِتَـابِهِ الكَرِيْمِ (يَرْفَعِ اللهُ الَّذِيْنَ اَمَنُوْا مِنْكُمْ وَاَّلذِيْنَ اُوْتُوا الْعِـلْمَ دَرَجَـاتٍ ✾ سورة المجادلة ١١)  Jadilah ora

HUKUM ZIARAH QUBUR BAGI WANITA.

Gambar
LARANGAN ZIARAH QUBUR BAGI WANITA 10-2021 ⓢⓘⓡⓐⓜⓐⓝ ⓠⓞⓛⓑⓤ ⓠⓗⓙ Diawal islam nabi melarang ziarah Qubur baik orang laki-laki maupun perempuan karna kefahaman agama saat itu belum kuat sehingga dikhawatirkan melakukan perbuatan-perbuatan syirik, seperti berdoa kepada mayit, minta pertolongan kepada mayit dll, setelah keimanan dan kefahaman agama mereka bertambah kuat nabi memperbolehkan bahkan menyunahkan ziarah Qubur. Akan tetapi sunnah ini khusus bagi orang iman laki-laki adapun perempuan tetap diharamkan melakukan ziarah Qubur karna thobiat wanita pada umumnya lemah kesabarannya, tidak sanggup menahan emosi ketika orang yang mereka cintai meninggal dunia, sehingga melakukan perbuatan-perbuatan jahiliyah, seperti meraung-raung, teriak-teriak, menampar pipi, menyobek-nyobek kerah baju, bergulung-gulung ditanah dll. Berdasarkan dalil : Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah ﷺ melaknat wanita-wanita yang menziarahi kuburan. (Abu Isa At Tirmidzi) berkata; "Hadits semakna

SALAH SATU HUKUM ALLAH YANG DIRUBAH OLEH ORANG YAHUDI

SALAH SATU HUKUM ALLAH YANG DIRUBAH OLEH ORANG YAHUDI ⓢⓘⓡⓐⓜⓐⓝ ⓠⓞⓛⓑⓤ ⓠⓗⓙ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا، أَنَّ الْيَهُودَ جَاءُوا إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِرَجُلٍ مِنْهُمْ وَامْرَأَةٍ قَدْ زَنَيَا Abdullah bin 'Umar radliallahu 'anhu : orang-orang Yahudi menemui Nabi ﷺ dengan membawa seorang laki-laki dan seorang perempuan yang telah berzina. فَقَالَ لَهُمْ : كَيْفَ تَفْعَلُونَ بِمَنْ زَنَى مِنْكُمْ ؟ Lalu Nabi ﷺ bertanya kepada mereka: 'Apa yang kalian lakukan kepada orang yang berzina? ' قَالُوا : نُحَمِّمُهُمَا، وَنَضْرِبُهُمَا Mereka menjawab; 'Kami mencoret-coret wajah keduanya dengan warna hitam dan memukulnya. فَقَالَ : لَا تَجِدُونَ فِي التَّوْرَاةِ الرَّجْمَ Nabi ﷺ bersabda: 'Apakah kalian tidak menemukan hukuman rajam di dalam Taurat? فَقَالُوا : لَا نَجِدُ فِيهَا شَيْئًا Mereka menjawab; 'Kami tidak mendapatkannya sedikit pun. فَقَالَ لَهُمْ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ سَلَامٍ : كَذَبْتُمْ فَأْتُوا بِالت