JANGAN KAU RENDAHKAN PELAKU DOSA

JANGAN KAU RENDAHKAN PELAKU DOSA


Seorang pendosa yang menyesal, bertaubat dan merasa hina dihadapan Allah itu "lebih baik", dari pada amal shalih seseorang yang mengantarkannya kepada ujub, sombong dan berbangga hati...

Barang siapa yang mencela saudaranya karena dosa-dosanya, sedangkan saudaranya itu sudah bertaubat kepada Allah, maka si pencela tidak akan meninggal dunia kecuali dia akan mengalami dosa saudaranya tersebut

Sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ : 

عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " مَنْ عَيَّرَ أَخَاهُ بِذَنْبٍ لَمْ يَمُتْ حَتَّى يَعْمَلَهُ ". قَالَ أَحْمَدُ : قالوا: مِنْ ذَنْبٍ قَدْ تَابَ مِنْهُ. ۩ رواه الترمذي ، أَبْوَابُ صِفَةِ الْقِيَامَةِ وَالرَّقَائِقِ وَالْوَرَعِ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، رقم ٢٥٠٥

Mu'adz bin Jabal berkata, Rasulullah ﷺ bersabda, "Barangsiapa mengungkap kejelekan saudaranya karena perbuatan dosa (yang dia lakukan), maka dia tidak akan meninggal sampai melakukannya (perbuatan yang diungkap kejelekkannya)." Imam Ahmad berkata, Perbuatan dosa yang telah dia taubati. 

Maka Jangan engkau rendahkan pelaku maksiat yang lemah menghadapi syahwatnya. Bisa jadi engkau tidur dalam keadaan tertipu dengan ketaatanmu, sementara dia tidur dalam keadaan air matanya membasahi pipinya karena menyesali perbuatannya meremehkan kewajibannya kepada Allah. Lalu Allah pun menerima taubatnya, sedangkan engkau justru tidak diterima amalmu karena engkau tertipu dengannya"

Adakalanya seorang hamba berbuat dosa, namun masuk Surga, dan adakalanya seseorang mengerjakan kethaatan, namun masuk Neraka...

Bagaimana itu bisa terjadi ?

Bisa jadi dia berbuat dosa, seolah-olah dosa itu selalu tampak di hadapan matanya. Ketika sedang berdiri, duduk, maupun berjalan dia selalu ingat akan dosa itu, sehingga membuat hatinya luluh, bertaubat, menyesal dan memohon ampunan kepada Allah. Hal itulah yang menjadi penyebab keselamatannya...

Adapun yang berbuat kebaikan, seakan-akan kebaikan itu selalu tampak di hadapan matanya. Ketika sedang duduk, berdiri atau pun berjalan dia selalu ingat akan kebaikan itu sehingga membuatnya takabur, ujub dan merasa telah mendapatkan karunia. Hal itu yang menjadi sebab kebinasaannya..."


Jadi Jangan engkau rendahkan saudaramu walaupun dia tidak memahami sebuah masalah yang sederhana jangan engkau rendahkan dia. Bisa jadi Allah membukakan (pintu hidayah) untuknya, dan dia menuntut ilmu yang dengannya menjadi lebih berilmu dan lebih baik dibandingkan dirimu"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TARAWIH DIMASJID TAPI WITIRNYA DIRUMAH

5 SUKSES DI BULAN RAMADHAN

8 JENIS TEMAN BERGAUL DAN PENGARUHNYA