Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2023

TELAT DATANG JUM'ATAN SETELAH KHATIB NAIK MIMBAR

Gambar
ⓢⓘⓡⓐⓜⓐⓝ ⓠⓞⓛⓑⓤ ⓠⓗⓙ enarkah orang yang datang setelah khatib naik mimbar, tidak dapat pahala jumatan? Jawab: Disebutkan dalam hadis dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda, Apabila hari Jumat tiba maka akan ada para malaikat di setiap pintu-pintu masjid. Mereka akan mencatat setiap orang yang datang dari yang pertama, lalu berikutnya dan berikutnya. Hingga ketika Imam telah naik di mimbarnya para malaikat pun menutup catatan-catatannya, lalu mereka ikut mendengarkan khutbah. Hadits ini memberikan motivasi untuk hadir lebih awal ketika jumatan. Semakin awal, semakin bagus. Dan diupayakan agar jangan sampai telat, datang setelah imam naik mimbar. Karena anda tidak mendapatkan catatan khusus dari malaikat. Lalu bagaimana jika ada makmum yang telat, dia datang setelah khatib naik mimbar, apakah tetap mendapatkan pahala jumatan? Ketika jumatan, ada 2 golongan malaikat yang mencatat amal manusia, [1] Dua malaikat pencatat amal baik dan buruk,

MARI MENABUNG UNTUK MASA PENSIUN KITA

MARI MENABUNG UNTUK MASA PENSIUN KITA ⓢⓘⓡⓐⓜⓐⓝ ⓠⓞⓛⓑⓤ ⓠⓗⓙ Masa pensiun adalah masa non aktif dari rutinitas pekerjaan yang selama ini kita geluti dan dengannya kita mendapatkan penghidupan... Setelah masa pensiun kita berharap gaji atau pendapatan terus bisa mengalir dan tidak putus, bahkan kita berharap bertambah banyak... Saudaraku ketahuilah bahwa masa pensiun yang hakiki adalah KEMATIAN , yang memutuskan semua aktifitas amal kita di dunia... RASULULLAH ﷺ MENGAJARKAN KITA MENABUNG UNTUK MASA PENSIUN Beliau ﷺ bersabda, سَبْعٌ يَجْرِيْ لِلْعَبْدِ أَجْرُهُنَّ مِنْ بَعْدِ مَوْتِهِ وَهُوَ فِي قَبْرِهِ : مَنْ عَلَّمَ عِلْمًا ، أَوْ أَجْرَى نَهْرًا ، أَوْ حَفَرَ بِئْرًا ، أَوَ غَرَسَ نَخْلًا ، أَوْ بَنَى مَسْجِدًا ، أَوْ وَرَثَ مُصْحَفًا ، أَوْ تَرَكَ وَلَدًا يَسْتَغْفِرُ لَهُ بَعْدَ مَوْتِهِ ✾ رواه البزار Ada tujuh perkara yang pahalanya tetap mengalir untuk seorang hamba setelah dia meninggal dunia, padahal dia berada di dalam kuburnya: ❶ orang yang mengajarkan ilmu, ❷ orang yang mengalirk

️JANGAN RENDAHKAN PELAKU DOSA

Gambar
Seorang pendosa yang menyesal, bertaubat dan merasa hina dihadapan Allah itu "lebih baik", dari pada amal shalih seseorang yang mengantarkannya kepada ujub, sombong dan berbangga hati... Barang siapa yang mencela saudaranya karena dosa-dosanya, sedangkan saudaranya itu sudah bertaubat kepada Allah, maka si pencela tidak akan meninggal dunia kecuali dia akan mengalami dosa saudaranya tersebut Sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ dalam hadist riwayat at-tirmidzi :  Mu'adz bin Jabal berkata, Rasulullah ﷺ bersabda, "Barangsiapa mengungkap kejelekan saudaranya karena perbuatan dosa (yang dia lakukan), maka dia tidak akan meninggal sampai melakukannya (perbuatan yang diungkap kejelekkannya)." Imam Ahmad berkata, Perbuatan dosa yang telah dia taubati.  Maka Jangan engkau rendahkan pelaku maksiat yang lemah menghadapi syahwatnya. Bisa jadi engkau tidur dalam keadaan tertipu dengan ketaatanmu, sementara dia tidur dalam keadaan air matanya membasahi pipi

ISLAM YANG ORI BUKAN ISLAM HASIL MODIFIKASI

Gambar
Yah, apapun dalil yang dikemukakan, bila bertentangan dengan perkataan pemimpin, atau panutan, atau aliran kelompok, dengan entengnya ditinggalkan.  Padahal syahadat kita adalah LAA ILAHA ILLALLAH dan MUHAMMAD RASULULLAH. Namun demikian mengapa menerima dalil dan meninggalkan pendapat ketua kelompok atau aturan main golongan terasa berat, sedangkan meninggalkan dalil terasa lebih ringan? Bukankah kita semua telah membaca, bahkan berkali kali firman Allah Ta'ala : Sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya agar rasul menghukumi (mengadili) di antara mereka ialah ucapan "Kami mendengar dan kami patuh." Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. Sudah sepatutnya ummat Islam berbesar jiwa dengan menanggalkan segala baju dan atribut, dan kembali kepada Al Qur'an dan As Sunnah, sesuai pemahaman yang orisinil alias asli, yaitu pemahaman para sahabat Rasulullah ﷺ Sadarilah, bahwa sekedar mengaku beriman

BATU AJA BERTASBIH MASA KAMU ENGGA ?

Gambar
Dikarenakan keagungan Allah dan kemuliaannya, maka seluruh makhluk pun bertasbih kepadanya. Langit, bumi, gunung, pohon, matahari, bulan, hewan, burung dan segala sesuatu, semuanya bertasbih mensucikan kepada Allah. Di dalam al-Qur’an ditegaskan, Tujuh lapis langit dan bumi serta apa yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Tidak ada sesuatupun melainkan bertasbih dengan memujinya. Namun kalian tidak memahami tasbih mereka. Sesungguhnya Dia Maha Penyantun lagi Pengampun. Ayat di atas dan masih banyak ayat lainnya, menjelaskan pada kita bahwa seluruh makhluk bertasbih, entah itu makhluk hidup maupun benda mati. Dan mereka bertasbih secara nyata, bukan ilusi belaka. Seluruh makhluk Allah bersujud kepada-Nya dengan nyata, sebagaimana mereka bertasbih kepada Allah juga dengan nyata. Kita para manusia tidaklah dibebani oleh Allah untuk mengetahui tata cara para makhluk itu dalam bertasbih dan bersujud kepadanya. Allah menjelaskan, Tidakkah engkau tahu