Memurnikan Ilmu Dan Membersihkannya Dari Noda-noda / Cacat-cacat Yang Merusak
Ilmu manqul (Al-Qur`an dan Al-Hadits) akan bebas dan bersih dari noda-noda yang dapat mengotori dan merusak kemurniannya Jika disampaikan dengan cara manqul dengan isnad muttashil yang shahih yang bisa dipertanggung jawabkan. Sebaliknya jika tidak disampaikan dengan cara manqul, dengan sanad muttashil, maka akan mudah bagi setiap orang memasukkan ro’yunya (pendapatnya) sesuai dengan kehendaknya. Jika dia pelaku bid’ah, khurafat, syirik, tahayul, maka dia akan mencari pembenaran terhadap apa yang dia lakukan dengan menyimpangkan makna Al-Qur`an dan Al-Hadits dari arti yang sebenarnya. Jika dia orang yang fanatik terhadap suatu golongan atau suatu madzhab maka dia berusaha menggiring arti Al-Qur`an dan Al-Hadits untuk menguatkan golongannya / madzhabnya. Jika dia orang yang diperbudak hawa nafsunya maka dia berusaha membelokkan arti Al-Qur`an dan Al-Hadits mengikuti hawa nafsunya. Dan penyimpangan-penyimpangan lain yang dapat merusak kemurnian Al-Qur`an dan Al-Hadits, seperti